Dibuka dengan tarian Rampak Kendang serta tabuhan kendang yang dipimpin oleh Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, kegiatan Sosialisasi Sensus Pertanian 2023 (ST2023) dan Workshop Finaliasasi Bahan Ajar ST2023 resmi dibuka. Kegiatan yang bertujuan untuk menyosialisasikan tujuan ST2023, proses bisnis, dan tata kelola ST2023 kepada pihak internal dan eksternal BPS, serta finalisasi bahan ajar ST2023 ini diselenggarakan di Hotel Holiday Inn, Bandung Jawa Barat (Jabar), 5–9 Desember 2022. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan BPS pusat, BPS provinsi, akademisi, serta perwakilan kementerian/lembaga terkait.
Kepala BPS provinsi Jawa Barat, Marsudijono menyampaikan bahwa ST2023 berusaha mengakodomir dampak revolusi data yang terjadi akibat dari perubahan ekosistem data. “BPS tidak bisa berkukuh hanya menyediakan data agregat. Semakin beragamnya kebutuhan data menuntut BPS sebagai penyedia data untuk memperkaya data hingga level rumah tangga pertanian, sekaligus usaha pertanian di republik ini,” ujarnya.
Sedangkan Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa isu pertanian yang mengemuka saat ini merupakan ancaman krisis pangan global yang berujung pada isu inflasi global. "Indonesia sangat beruntung karena masih bertahan di tengah ancaman tersebut. Menariknya, di Indonesia sektor pertanian merupakan sektor yang tumbuh positif, jadi istilahnya menjadi bantalan ekonomi ketika masa pandemik. Dilhat hal lain penduduk yang bekerja di sektor ini juga tinggi, ada 26,61% dari 135,30 juta penduduk yang bekerja. Namun, rumah tangga miskin yang ada di Indonesia, 51,53 %, bekerja di sektor pertanian,” jelas Habibullah.
Di akhir sambutannya, Habibullah juga mengenalkan Agriculture Room yang merupakan kelompok kerja yang dibentuk sebagai katalisator informasi dan booster dalam jejaring kerja ST2023 serta menjamin bahwa ST2023 dilaksanakan sesuai dengan desain yang sudah ditentukan. Ia juga memberikan apresiasi kepada BPS provinsi dan BPS kabupaten/kota yang telah mengekspos Agro dengan segala heterogenitas tampilan di masing-masing daerah.