BPS Jabar menggelar kegiatan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) pada Jum'at (2/5). Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Lantai 5 kantor BPS Jabar ini dihadiri oleh para stakeholder dari KPPU, Biro Perekonomian, Bank Indonesia Kanwil Jabar, Komisi Informasi Jabar, dan beberapa dinas/instansi lainnya.
Plt. Kepala BPS Jabar, Darwis Sitorus, menyampaikan secara langsung data yang dirilis meliputi perkembangan Indeks Harga Konsumen (Inflasi), Nilai Tukar Petani (NTP), perkembangan Transportasi, perkembangan Pariwisata, serta perkembangan Ekspor dan Impor.
Tarif listrik kembali menjadi penyumbang inflasi di Jawa Barat. Kembali normalnya tarif listrik pascabayar mengakibatkan April 2025 terjadi inflasi sebesar 1,01 persen secara month to month di Jawa Barat.
Inflasi tahun ke tahun atau (year on year) sebesar 1,67 persen, sementara secara tahun kalender (year to date) Januari-April 2025 sebesar 1,30 persen.
Menurut kelompok pengeluaran, yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 6,31 persen dengan andil inflasi sebesar 1,01 persen. Sementara yang mengalami deflasi tertinggi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,36 persen dengan andil deflasi sebesar 0,12 persen.