Kepala BPS Provinsi Jawa Barat, Marsudijono, menjadi narasumber pada “Webinar Ketenagakerjaan Kerjasama BP2D dengan Disnakertrans Provinsi Jawa Barat” bersama dengan Nawawi (Peneliti BRIN) dan Suwandi Sumartias (Peneliti UNPAD) pada hari Senin tanggal 13 Desember 2022. Webinar dilakukan secara _hybrid_ dengan pertemuan luring di Gedung Sate dan pertemuan daring melalui _zoom meeting_ yang dihadiri oleh BP2D dan Disnakertrans Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Webinar ketenagakerjaan diawali dengan sambutan dari Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat, Linda Al Amin dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi serta dilanjutkan dengan _keynote speech_ dari Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, H. Uu Ruzhanul Ulum.
Dalam kesempatannya, Marsudijono menyampaikan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Provinsi Jawa Barat mengalami penurunan pada saat pandemi di Tahun 2020, kemudian cenderung terus meningkat sampai dengan Tahun 2022. Bahkan, TPAK pada Tahun 2022 kondisinya menjadi lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. Di sisi lain, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan cukup tajam pada saat pandemi di Tahun 2020, kemudian cenderung terus menurun sampai dengan Tahun 2022. Namun, TPT pada Tahun 2022 kondisinya masih lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi. TPT di Jawa Barat pada Agustus 2022 masih didominasi oleh penduduk dengan pendidikan SMK yaitu sebesar 14,63 persen. Hal ini mengindikasikan besarnya _miss and match_ angkatan kerja dengan pendidikan SMK.
Marsudijono juga menyampaikan bahwa selain permasalahan pengangguran, arah kebijakan dalam ketenagakerjaan perlu juga diarahkan untuk mewujudkan kualitas pekerjaan yang layak, kapasitas angkatan kerja usia muda juga perlu lebih ditingkatkan dengan berbagai pendidikan dan pelatihan khususnya dalam wirausaha, dan perlunya memberikan stimulus bantuan usaha agar wirausaha dapat “naik tingkat”, sehingga meningkatkan kesejahteraan dan dapat menyerap tenaga kerja dengan menciptakan lapangan usaha baru.
