Kota Bandung -- Tak dipungkiri saat ini data harga menjadi perhatian banyak pihak. Perkembangan harga bahkan dipantau oleh pemerintah mulai dari wilayah terkecil. Selepas kenaikan harga BBM, disusul meningkatnya kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok membuat pemerintah bekerja ekstra memastikan harga terkendali agar inflasi juga terjaga.
Berbicara masalah inflasi, tentu saja ini menjadi tanggungjawab BPS sebagai lembaga pemerintah yang menghitung inflasi. Menghitung inflasi tidak semudah membalik telapak tangan. Ada proses yang dilakukan setiap bulannya melalui pemantauan harga secara berkala.
Data inflasi dan data harga pendukung lainnya termasuk harga pedesaan, begitu penting dan dinantikan banyak pihak. Untuk itu BPS Jabar menggelar Rapat Evaluasi & Sinkronisasi Data Statistik Harga di Prime Park Hotel Bandung, 13-14 Desember 2022. Rapat diikuti perwakilan BPS Kab/Kota se-Jabar dan juga dari Tim Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat.
Kepala BPS Jawa Barat, Marsudijono, berkenan membuka sekaligus memberi arahan dalam kegiatan ini. Dalam arahannya, Kepala BPS Jabar mengingatkan bahwa inflasi saat ini menjadi data seksi bagi semua pihak. Untuk itu diperlukan kolaborasi agar penghitungan inflasi benar-benar akurat.
"Jaga kualitas data terutama data statistik harga agar kita dapat mempertangungjawabkan dengan sebaik-baiknya.", ujar Marsudijono.
Kepala BPS Jabar juga berkenan memberikan penghargaan kepada Terbaik dalam penyelenggaraan SBH yaitu BPS Kota Tasikmalaya dan BPS Kota Subang. Sementara Terbaik dalam penyelenggaraan statistik harga yaitu BPS Kota Banjar dan BPS Kab. Sumedang.
Dalam kegiatan ini juga diisi dengan materi Indeks Perkembangan Harga yang disampaikan oleh Ketua Tim Distribusi, Dudung Supriyadi. Juga diisi dengan materi terkait Survei Biaya Hidup, Survei Harga Konsumen dan Survei Harga Pedesaan.
